Hari itu,
Setelah sekian lama aku tinggalkan kampung,
Aku kembali menemui ayah,
Ayah yang telah lama aku tinggalkan,
Hari itu,
Ayah menyambut kepulanganku,
Pandangannya sayu memandangku,
Namun, bibir lesunya tetap mengukir senyum,
Hari itu,
Kerutan di dahinya kian terserlah,
Urat-urat tangannya jelas kelihatan,
Tanda dirinya sudah dimamah usia,
Aku merenung matanya,
Ada genangan air mata,
Tiada kata yang dia suarakan,
Hanya pandangan,
Pandangan yang penuh bermakna,
Hari itu,
Dia meminta aku memangku dirinya,
Seperti dia memangku aku ketika kecil,
Jemarinya erat memegang tanganku,
Dia melelapkan matanya dia atas ribaku,
Lelap yang tiada jaga lagi,
Hari itu,
Aku terjaga dari dosa,
Betapa aku telah melupakan si ayah yang tidak pernah melupakan aku,
Aku menangis,
Namun sudah tiada ertinya,
Hanya yang tinggal rasa kesal dan dosa yang berpanjangan...
No comments:
Post a Comment
terima kasih... datang lagi